NTP Provinsi Lampung November 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 132,48 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 110,29 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 125,13 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,79 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,46 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 123,24.
Turunnya harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga ketela pohon dan kacang tanah, menjadikan NTP Lampung turun 0,35 persen serta didorong oleh naiknya harga barang dan jasa yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani.
Bila NTP per subsektor bulan November 2011 dibandingkan dengan Oktober 2011, terlihat bahwa empat subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman hortikultura naik 0,20 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,18 persen, sub sektor peternakan naik 0,34 persen dan sub sektor perikanan naik 0,22 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman pangan yang turun 0,88 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 19 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Bali yaitu 0,99 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani hanya naik 0,13 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,12 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi DI Yogyakarta yang turun sebesar 0,55 persen, karena terjadi harga yang dibayar petani naik 0,41 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,14 persen.
November 2011 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,40 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan, dan didukung oleh naiknya indeks pada kelompok yang lain kecuali kelompok sandang.