NTP Provinsi Lampung September 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 134,02 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 109,65 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 124,34 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,34 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,79 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 123,70.
Kenaikan harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga ketela pohon dan jagung serta naiknya harga pada sub sektor perikanan seperti ikan kembung, menjadikan NTP Lampung naik 0,26 persen karena keniakan harga barang dan jasa tidak lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani.
Bila NTP per subsektor bulan September 2011 dibandingkan dengan Agustus 2011, terlihat bahwa empat subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman pangan naik 0,48 persen, sub sektor tanaman hortikultura naik 0,15 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,16 persen dan sub sektor perikanan naik 0,54 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor perikanan yang turun 0,69 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 22 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 10 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Bangka Belitung yaitu 0,69 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani naik 0,33 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,02 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah yang turun sebesar 0,47 persen, karena terjadi kenaikan harga yang dibayar petani 0,43 persen sementara harga yang diterima petani turun 0,05 persen.
September 2011 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,37 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan, dan didukung oleh naiknya indeks pada kelompok yang lain kecuali kelompok transportasi dan komunikasi.