NTP Provinsi Lampung Desember 2011 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 133,63 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 110,89 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 124,50 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,18 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,68 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 123,74.
Naiknya harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga gabah dan ketela pohon, menjadikan NTP Lampung naik 0,40 persen serta didorong oleh naiknya harga sayur-sayuran terutama harga cabe merah.
Bila NTP per subsektor bulan Desember 2011 dibandingkan dengan November 2011, terlihat bahwa tiga subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman pangan yang naik 0,87 persen, sub sektor tanaman hortikultura naik 0,55 persen, sub sektor perikanan naik 0,19 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang turun 0,50 persen dan sub sektor peternakan turun 0,57 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 19 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 13 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Bengkulu yaitu 0,77 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani turun 0,15 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 0,62 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Maluku yang turun sebesar 0,54 persen, karena terjadi harga yang dibayar petani naik 0,27 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,26 persen.
Desember 2011 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,34 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan dan sandang, serta naiknya indeks pada kelompok yang lain kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang tidak mengalami perubahan.