NTP Provinsi Lampung Maret 2012 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 133,69 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 111,37 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 127,15 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 105,57 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,15 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 124,34.
Turunnya harga pada sub sektor tanaman padi dan palawija seperti harga gabah dan jagung serta turunnya harga pada sub sektor tanaman hortikultura seperti pisang dan cabe merah, menjadikan NTP Lampung turun 0,27 persen dibanding bulan sebelumnya.
Dibandingkan dengan Februari 2012, terlihat bahwa tiga subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 0,46 persen, sub sektor peternakan naik 0,09 persen, dan sub sektor perikanan naik 0,30 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor tanaman padi dan palawija yang turun 0,35 persen dan sub sektor tanaman hortikultura turun 1,23 persen. Dari 32 Provinsi, sebanyak 9 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 23 provinsi mengalami penurunan NTP.
Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Kalimantan Barat yaitu 1,13 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani naik 0,51 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,64 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang turun sebesar 0,86 persen, karena terjadi harga yang dibayar petani naik 0,13 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,73 persen.
Maret 2012 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,11 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi serta naiknya indeks pada kelompok yang lain kecuali kelompok bahan makanan yang dipicu oleh adanya rencana pemerintah menaikkan harga BBM.