NTP Provinsi Lampung Januari 2012 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 134,70 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 112,43 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 125,10 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 104,91 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt) dan 114,25 untuk Subsektor Perikanan (NTP-Pi). Sedangkan NTP Provinsi/Gabungan tercatat sebesar 124,58.
Naiknya harga pada sub sektor tanaman pangan seperti harga gabah dan ketela pohon, menjadikan NTP Lampung naik 0,68 persen serta didorong oleh naiknya harga buah-buahan dan sayur-sayuran.
Dibandingkan dengan Desember 2011, terlihat bahwa tiga subsektor NTP mengalami kenaikan yaitu sub sektor tanaman pangan yang naik 0,80 persen, sub sektor tanaman hortikultura naik 1,39 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,48 persen. Sementara itu, sub sektor mengalami penurunan yaitu sub sektor peternakan yang turun 0,26 persen dan sub sektor perikanan turun 0,37 persen.
Dari 32 Provinsi, sebanyak 10 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 22 provinsi mengalami penurunan NTP. Kenaikan tertinggi NTP terjadi di Provinsi Banten yaitu 1,05 persen, ini dikarenakan harga yang dibayar petani naik 0,53 persen sedangkan harga yang diterima petani naik 1,59 persen. Sementara itu, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat yang turun sebesar 1,46 persen, karena terjadi harga yang dibayar petani naik 0,97 persen sementara harga yang diterima petani justru turun 0,50 persen.
Januari 2012 terjadi inflasi di daerah pedesaan di Provinsi Lampung sebesar 0,17 persen. Inflasi di daerah pedesaan terutama disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan dan perumahan, serta naiknya indeks pada kelompok yang lain kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga yang tidak mengalami perubahan.