Angka kemiskinan Lampung dari penghitungan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2016 mencapai 13,86 persen. Dibandingkan kondisi semester sebelumnya (Maret 2016) angka kemiskinan Lampung mengalami penurunan 0,43 poin, dari 14,29 persen.
Sejalan dengan penurunan persentase, jumlah penduduk miskin di Lampung pada September 2016 juga berkurang sebanyak 29,82 ribu jiwa menjadi 1,140 juta jiwa dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2016 yang sebesar 1,170 juta jiwa.
Perdesaan menjadi konsentrasi kemiskinan dimana 15,24 persen penduduknya berkategori miskin. Angka ini setara dengan 912,34 ribu jiwa. Sedangkan di perkotaan penduduk miskinnya sebanyak 10,15 persen atau 227,44 ribu jiwa. Selama periode Maret 2016 – September 2016, baik perkotaan maupun perdesaan mengalami penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin. Di daerah perkotaan berkurang sekitar 5,95 ribu jiwa (3,55%), sementara di daerah perdesaan berkurang sekitar 23,87 ribu jiwa (2,88%).
Garis kemiskinan Provinsi Lampung September 2016 sebesar Rp. 368.592 per kapita per bulan, naik 1,01 persen dibandingkan Maret 2016. Garis Kemiskinan 74,94 persen disumbangkan oleh Komoditi Makanan, share terbesar dari konsumsi beras, rokok kretek filter dan telur ayam ras. Sedangkan Komoditi Non Makanan yang menyumbang 25,06 persen utamanya dipengaruhi konsumsi perumahan, listrik, dan bensin. Garis Kemiskinan di perkotaan lebih tinggi dibanding perdesaan yakni Rp.398.378 berbanding Rp.357.792.