Jumlah penduduk miskin di Lampung pada September 2012 mencapai 1.218,99 ribu orang (15,65 persen), berkurang 34,8 ribu orang (0,53 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2012 yang sebesar 1.253,83 ribu orang (16,18 persen).
Selama periode Maret 2012-September 2012, penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 1,1 ribu orang (dari 239,07 ribu orang pada Maret 2012 menjadi 237,94 ribu orang pada September 2012), sementara di daerah perdesaan berkurang 33,7 ribu orang (dari 1.014,77 ribu orang pada Maret 2012 menjadi 981,06 ribu orang pada September 2012).
Penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2012 sebesar 12,00 persen, menurun menjadi 11,88 persen pada September 2012. Begitu juga dengan penduduk miskin di daerah perdesaan, yaitu dari 17,63 persen pada Maret 2012 menjadi 16,96 persen pada September 2012.
Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 76,200 persen hampir sama dengan Maret 2012 yang sebesar 76,204 persen.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras dan tempe. Sedangkan, komodoti yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perdesaan adalah beras, rokok kretek filter, gula pasir, tempe dan telur ayam ras. Komoditi bukan makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan adalah perumahan, bensin, pendidikan, dan pakaian jadi perempuan dewasa, sedangkan di daerah perdesaan adalah perumahan, bensin, pakaian jadi anak-anak dan listrik.
Pada periode Maret 2012-September 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan peningkatan.