Juli 2012, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi seperti bulan sebelumnya. Tujuh kelompok pengeluaran seluruhnya memberikan andil dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung. Kenaikan harga berbagai komoditi di tujuh kelompok pengeluaran tersebut membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,52 persen.
Tujuh kelompok pengeluaran pada bulan Juli 2012 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan inflasi. Inflasi di Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke 51 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 66 kota, seluruhnya mengalami inflasi, inflasi tinggi terjadi di Pangkal Pinang 3,17 persen, Palu 1,86 persen, dan Cirebon 1,81 persen, sedangkan inflasi rendah terjadi di Sibolga sebesar 0,11 persen dan Pekan Baru 0,12 persen.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok sandang naik 1,76 persen; kelompok kesehatan naik 1,54 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,66 persen; kelompok bahan makanan naik 0,64 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,23 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,10 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya telur ayam ras, seragam sekolah anak, daging ayam ras, sewa rumah, gula pasir, bedak, semangka, celana panjang jeans, daging sapi, bawang putih, kontrak rumah, kelapa, gula merah, dan ayam hidup. Inflasi tahun kalender (point to point) Juli 2012 Kota Bandar Lampung adalah sebesar 2,20 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) Juli 2012 sebesar 4,34 persen.