September 2011, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi. Kelompok bahan makanan dan kelompok pendidikan, olahraga, dan rekreasi memberikan andil yang sangat besar dalam pembentukan inflasi di Kota Bandar Lampung. Kemudian berturut-turut diikuti kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; dan kelompok kesehatan. Sementara hanya satu kelompok yang memberikan andil negatif terhadap inflasi bulan September 2011 yaitu kelompok sandang. Kenaikan harga berbagai komoditi di enam kelompok pengeluaran tersebut membentuk inflasi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,75 persen.
Enam kelompok pengeluaran pada bulan September 2011 mengalami kenaikan indeks yang menyebabkan inflasi, dan hanya kelompok sandang yang mengalami penurunan indeks. Inflasi di Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke 13 dari 66 kota yang diamati perkembangan harganya. Sebanyak 45 kota yang diamati mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 1,53 persen, sedangkan inflasi terendah di Bogor sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami oleh Kota Palu sebesar 2,33 persen, sedangkan deflasi rendah terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,02 persen.
Berdasarkan penghitungan indeks harga konsumen (IHK), inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 5,56 persen; kelompok bahan makanan naik 1,22 persen; kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, bahan bakar naik 0,22 persen; kelompok pengeluaran kesehatan naik 0,06 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,03 persen. Adapun kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar 0,21 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya beras, tarif sekolah SLTA, tarif sekolah SLTP, ketimun, cabe merah, tarif parkir, bayam, kangkung, batu bata, tomat buah. Inflasi tahun kalender (point to point) September 2011 yaitu 3,59 persen, sedangkan inflasi year on year (yoy) Kota Bandar Lampung sebesar 6,26 persen.