Dalam menyusun rencana pembangunan ekonomi dibutuhkan informasi tentang perkembangan ekonomi dalam waktu yang relatif pendek. Informasi yang dimaksud antara lain dapat diperoleh melalui kajian data dan indikator PDRB triwulanan. Di samping untuk perencanaan, PDRB triwulanan juga dapat dimanfaatkan untuk menyusun model ekonometri guna mengamati fluktuasi ekonomi jangka pendek atau musiman.
Selama triwulan IV 2012 perekonomian Lampung melemah 8,13 persen dari triwulan sebelumnya (q to q). Dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 (y on y), perekonomian Lampung meningkat sebesar 7,40 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Lampung sampai dengan triwulan IV 2012 (c to c) tumbuh 6,48 persen, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi selama tahun 2012.
Pada Pertumbuhan sektoral ”q to q”, tiga sektor mengalami pertumbuhan menurun, yaitu sektor Pertanian, sektor Pertambangan dan Penggalian, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Pertumbuhan terbesar terjadi pada sektor Jasa yang tumbuh dengan laju 5,36 persen, sementara sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 4,91 persen, dan sektor Industri Pengolahan tumbuh dengan laju 2,45 persen. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya, tercatat seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali subsektor Pertambangan dan Penggalian yang pertumbuhannya melemah.
Struktur ekonomi Lampung triwulan IV 2012 tidak mengalami perubahan berarti dalam komposisi dan urutan. Sektor Pertanian masih memiliki peranan terbesar dalam perekonomian Lampung.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan triwulan IV 2012 sebesar -8,13 persen (q to q), secara ”y on y” sebesar 7,4 persen dipengaruhi oleh komponen Konsumsi Rumah Tangga (4,26 persen) dan PMTB (2,03 Persen).
Selama setahun PDRB Pengeluaran tumbuh sebesar 6,48 persen, dipengaruhi oleh Konsumsi Rumahtangga (3,64 persen) dan PMTB (1,49 persen).
Struktur PDRB menurut Pengeluaran triwulan IV 2012 didominasi Komponen Konsumsi Rumah Tangga (57,31 persen), PMTB (19,64 persen) dan Konsumsi Pemerintah (14,38 persen).